Advertisement 300 X 250

Monday, April 4, 2011

Tanamkan Kebiasaan Berbagi Sejak Dini

Banyak manfaat lain yang kita dapatkan dengan kebiasaan berbagi, antara lain kita jadi pandai bersosialisasi dengan orang lain, mendapatkan rasa aman, damai, memiliki rasa cinta yang besar, dan berdaya.
Untuk menciptakan kebiasaan berbagi, Anda perlu mengajarkan kebiasaan ini pada anak sejak dini. Peran Anda sebagai ibu sangat besar dalam menularkan kebiasaan untuk berbagi. Sebab sebagai ibu, Anda punya kedekatan emosi yang lebih besar dengan anak.
Umumnya, ibu juga mempunyai waktu lebih banyak bersama anak. Sebagai perempuan, Anda juga dikaruniai kemampuan untuk mencurahkan kasih sayang dengan lembut.
Dra Rustika Thamrin Psi, CBA, CHT, CI,MTLT menjelaskan Anak harus diberi contoh terlebih dahulu, bagaimana dan untuk apa kita harus berbagi, karena sampai usia lima tahun anak adalah peniru semua yang dilakukan orang tuanya.
“Ketika perilaku ini dilakukan secara terus menerus, makin akan menjadi sebuah kebiasaan dan akhirnya menjadi karakter yang kuat,” jelas Rustika di Jakarta.
Rustika menambahkan dalam memberi tidak harus berupa materi. Berbagi juga bisa diberikan dalam bentuk perhatian, senyuman, waktu, ketrampilan, sentuhan, harapan, saran, pengetahuan, dsb.
Menurutnya, waktu yang tepat mengajarkan anak untuk berbagi adalah saat berusia tiga tahun. Sebelum usia itu, anak masih egosentris, sehingga belum memiliki konsep untuk berbagi. “Jangan memaksanya untuk berbagi, karena bila terpaksa, imej berbagi itu menjadi negatif,” katanya.
Sebagai orang tua, Anda hanya perlu memberi contoh dan saran, bukan mengambil alih keputusan anak untuk berbagi. Biarkan anak menentukan sendiri bagaimana ia harus berbagi, karena bagaimanapun ia masih dalam proses belajar untuk itu.
Bahkan, beri juga kesempatan pada anak untuk tidak berbagi. Jangan lupa memberikan penghargaan saat anak mau berbagi, misalnya dengan memberi pujian, senyuman, pelukan, atau ciuman.
Akan lebih baik bila, jika Anda membuat program bersama keluarga dengan berbagi. Contohnya, dengan menjadwalkan waktu tertentu berkunjung ke panti asuhan, atau memberikan susu kotak, atau cemilan bergizi lain di Posyandu.
“Karena dengan melakukan semuanya itu dengan terus menerus, berbagi menjadi kebiasaan positif yang akan tubuh di dalam diri anak,” pungkas Rustika.

 
Powered by Blogger