Advertisement 300 X 250

Sunday, April 24, 2011

Ber-internet yang Sehat dan Aman untuk Anak anda



Majunya peradaban dlm lingkup Technologi dan informasi saat ini tidak lg hanya dinikmati oleh kaum dewasa, tetapi juga sudah sampai ke lingkup pergaulan anak-anak dibawah umur.
'internet' hal yang sudah menjadi konsumsi semua kalangan baik Tua, muda, kaya, miskin kesemuanya hampir pasti sudah perna menikmatinya.
Lalu jika di rumah kita ada kom­puter dengan akses inter­net, maka anak-anak dengan mudah bisa meng­etik beberapa kata yang dia tahu di mesin telusur seperti Google misal­nya dan mulai men­jelajahi dunia maya. Inter­net bisa jadi merupakan taman ber­main yang menyenangkan bagi anak-anak dan remaja. Namun seperti kita semua ketahui, bahwa inter­net tidak selalu ber­isi hal-hal yang ber­sifat edukatif yang positif, kadang-kadang ada banyak hal-hal yang “tidak baik” untuk anak dan remaja kita. Ada konten-konten inter­net yang ber­bau pronografi, kekerasan, sara dan lain sebagainya.

Bahkan inter­net juga bisa men­jadi sebuah tem­pat di mana penipuan bisa jadi ter­jadi. Kita pun sem­pat men­dengar berita di mana anak-anak atau remaja meng­hilang dari rumah orang tuanya “diduga” pergi (kabur?) ber­sama orang yang dikenal­nya di inter­net, baik lewat facebook atau pun media komunikasi lain­nya di inter­net. Sehingga ada yang meng­gang­gap inter­net sebuah momok yang meng­erikan, kadang diper­tanyakan, dapat­kah kita menyediakan inter­net yang sehat bagi anak-anak dan keluarga?
Inilah mung­kin per­tanyaan banyak orang ter­utama para orang tua. Bagaimana bisa men­jaga anak selama ber­selan­car di dunia maya. Jika meng­asum­sikan secara seder­hana bahwa inter­net adalah taman ber­main­nya anak-anak, maka orang tua atau siapa pun yang men­jadi pengawas selayak­nya juga mengenal seluk beluk tem­pat ber­main si anak, kira-kira wilayah mana yang aman untuk si anak, dan wilayah mana yang mung­kin menim­bulkan bahaya bagi si anak. Ini ber­arti orang tua atau pengawas si anak mesti setidak­nya memahami inter­net secara men­dasar ter­masuk dalam ranah aplikatif-nya.
Jangan lupa, orang tua atau pengawas harus sem­pat meluangkan waktu untuk menemani si anak saat ber­selan­car di dunia maya. Rasa ingin tahu anak-anak kadang begitu luar biasa untuk dapat diben­dung, jadi men­dam­pinginya saat men­jelajahi dunia maya adalah cara yang bijak untuk men­didik anak seputar inter­net dan mem­bekali mereka lang­sung bagaimana meng­gunakan inter­net secara baik dan benar maupun tepat guna, walau sekadar untuk hiburan baginya. Ber­ikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat ter­libat dalam aktivitas inter­net anak-anak:

  • Tahu sedikit banyak­nya seluk beluk komputer/internet, dan meng­erti bagaimana cara mem­blok kon­ten inter­net yang tidak tepat untuk anak;
  • Tem­patkan kom­puter di area keluarga/umum dan hin­dari menaruh kom­puter di ruang pribadi si anak, dan posisikan agar monitor kom­puter dapat diawasi dari ber­ba­gai sudut ruangan, ini memudahkan Anda meng­awasi kegiatan daring (online) si anak;
  • Buat­lah sebuah akun surel (email) untuk si anak yang dibagi dengan orang tua, sehingga orang tua bisa meng­awasi surat-surat yang masuk untuk anak (ingat, kadang-kadang kita bisa menemukan surat-surat penipuan di internet);
  • Ber­ikan bookmarks/favorited situs-situs yang suka dikun­jungi anak di inter­net untuk memudahkan akses;
  • Larang anak memasuki jalur chat (obrolan) pribadi; blok aktivitas yang tidak diinginkan dengan peralatan/peranti lunak yang disediakan oleh ISP anda, atau dengan per­anti lunak khusus (paren­tal kon­trol, per­isaianak®, safesurf, DNS Nawala dsb), jangan lupa bahwa per­kenalan di ruang chat juga bisa mem­buka alamat surel anak anda;
  • Monitor tagihan telepon atau tagihan kartu kredit dari daf­tar tagihan yang tidak diketahui;
  • Temukan apa saja — jika ada — per­lin­dungan daring yang diberikan oleh sekolah, pen­didikan di luar sekolah, bahkan rumah teman-temannya, atau di mana pun anak-anak dapat meng­gunakan kom­puter tanpa Anda bisa meman­taunya secara lang­sung. Orang tua bisa belajar bersama-sama dengan para guru atau pelatih bagaimana men­cip­takan inter­net yang ramah dan aman bagi anak-anak jika sekolah atau pusat edukatif lain­nya menyediakan inter­net untuk menun­jang pen­didikan atau pelatihan anak;
  • Jika anak melaporkan ada sesuatu yang mem­buat­nya tidak nyaman selama ber­in­ter­net, maka res­pons­lah anak dengan bersungguh-sungguh. Ber­ikan per­hatian pada rasa tidak nyaman­nya dan ber­ikan solusi yang positif, jangan ragu untuk minta per­tim­bangan rekan-rekan anda untuk men­dapatkan solusi yang lebih baik;
  • Jika ada pesan/surel di inter­net yang ber­sifat meng­an­cam atau seba­gaimana lain­nya ke penyedia jasa layanan inter­net (ISP) anda;
Banyak situs meng­gunakan “cookies” (kuki), suatu kode yang disisipkan dan mampu melacak infor­masi spesifik meng­enai peng­guna seperti men­dapatkan nama, alamat surel dan kebiasaan belanja daring (online shop­ping). Jadi disarankan bagi anak-anak untuk ber­selan­car di inter­net dengan mematikan fitur penyim­panan cookies. Atau gunakan per­anti lunak untuk mem­ber­sihkan cookies pada peramban (browser), semisal dengan meng­gunakan CCleaner® (silakan baca lebih lan­jut di Mem­ber­sihkan Sam­pah Browsing Dengan CCleaner oleh PandeBaik).
Situs-situs juga sering­kali memiliki reputasi yang tidak selalu baik, Anda bisa memasang per­ang­kat ber­selan­car aman pada peramban yang Anda gunakan untuk menilai situs-situs dengan reputasi baik dan situs-situs dengan reputasi buruk, semisal dengan meng­gunakan Web of Trust yang bisa dipasang di peramban Mozilla Firefox dan Inter­net Explorer. Anda pun bisa ter­libat dalam mem­berikan penilaian yang baik atau pun buruk ten­tang sebuah situs, melaporkan jika situs itu meng­an­dung kon­ten yang ter­larang atau pun tidak baik bagi anak-anak.
Ancaman dari inter­net juga bisa datang dari per­anti lunak jahat (malware) ter­masuk piranti lunak mata-mata (spyware) atau pun virus kom­puter. Mereka bisa merusak dan men­curi data-data pen­ting dari kom­puter kita, pas­tikan Anda tahu bagaimana cara memeranginya, dan pas­tikan juga anak meng­erti bahayanya. Memang selama ini selalu direkomen­dasikan meng­gunakan tiga jenis piranti lunak keamanan yang men­dasar seperti antivirus, antimalware/spyware, dan firewall. Peng­guna sis­tem operasi Win­dows bisa dikatakan sangat memer­lukan per­anti lunak ini, silakan Anda menen­tukan sen­diri per­anti lunak yang mana yang tepat dan sesuai bagi Anda — semisal saya meng­gunakan kom­binasi avast! antivirus, malwarebytes antimalware dan outpost firewall di Win­dows yang kesemuanya bisa didapatkan dengan free license (gratis).
Penipuan melalui surat elek­tronik juga sering kali ter­jadi, itulah meng­apa disarankan untuk merahasiakan alamat surel anak, hal ini guna meng­hin­dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika perlu gunakan program antis­pam atau meng­gunakan email client teper­caya seperti Mozilla Thun­der­bird, sehingga komunikasi anak via email bisa lebih ter­jaga keamanan­nya. Jangan lupa juga jika ingin memasang per­anti lunak baru di kom­puter, pas­tikan meng­un­duh dari situs teper­caya sehingga keamanan per­anti lunak juga terjamin.
Selama meng­gunakan inter­net, siapkan juga aturan-aturan seder­hana bagi si anak saat ber­in­ter­net, misalnya:
  • Ikuti aturan yang Anda tetapkan, seba­gaimana juga yang ditetapkan oleh ISP anda;
  • Jangan per­nah menukarkan foto pribadi di inter­net baik via surel maupun jejaring sosial (ajarkan anak bagaimana caranya menyimpan foto pribadi dengan penyetelan privasi yang baik dan tepat di internet);
  • Jangan per­nah mem­berikan infor­masi pribadi dengan detil seperti nama leng­kap (cukup nama depan saja, atau nama depan dan nama belakang, jika bisa buatkan anak nama pang­gilan [nick­name or screen name] yang mudah dia ingat untuk ber­selan­car di inter­net), jangan mem­berikan alamat rumah atau pun alamat sekolah, tidak meng­in­for­masikan nomor telepon, nomor kartu kredit, atau pass­word akun apapun di inter­net, tidak juga mem­berikan nama-nama ang­gota keluarga lain­nya di internet;
  • Jangan menyetujui ber­temu siapa pun yang dikenal dari dari ruang chat publik;
  • Jangan per­nah meres­pons surel atau pesan yang ber­sifat ancaman atau pun meminta ban­tuan dari orang-orang yang tidak dikenal;
  • Selalu sam­paikan pada orang tua atau guru (jika di sekolah) ketika ada suatu komunikasi atau per­cakapan di inter­net yang mem­buat anak merasa takut atau tidak nyaman;
  • Jika anak anda men­dapatkan teman baru di inter­net, bujuk si anak agar mem­per­kenalkan teman­nya itu juga pada orang tua lewat internet;
Ada tanda-tanda yang mesti orang tua cer­mati pada anak-anak yang meng­gunakan inter­net secara tidak sehat, semisal aktivitas daring selama berjam-jam apalagi hingga larut malam. Atau mung­kin anak anda men­jadi tar­get dari pihak-pihak yang tidak ber­tang­gung jawab, cer­mati bila ada telepon dari seseorang yang tidak Anda kenal, ada hadiah ter­tentu untuk si anak dikirimkan via pos dari pengirim yang tidak Anda kenal atau tidak memiliki iden­titas yang jelas, jika anak anda tiba-tiba mematikan monitor kom­puter saat Anda atau seseorang men­dekatinya ketika ia sedang ber­in­ter­net, atau si anak mulai ter­tutup ten­tang hal-hal seputar aktivitas inter­net­nya, adanya penarikan diri dari keluarga juga merupakan tanda-tanda yang tidak baik.
Orang tua mesti aktif untuk turut serta menemani aktivitas daring anak-anaknya, walau ada baik­nya memang mem­biarkan anak-anak menemukan dan belajar man­diri ten­tang banyak hal baru yang ia temukan dalam keseharian, namun bukan ber­arti bim­bingan orang tua bisa nihil sama sekali.

 
Powered by Blogger